Hujan dalam Al-Quran disebutkan dalam dua kata, yakni المطر dan الغيث. Walaupun artinya sama-sama “hujan”, tapi maknanya beda, lho (O_O)!
Secara spesifik, kata المطر bermakna hujan pembawa petaka, tanpa tanda, dan merupakan sumber bencana.
Kata المطر disebutkan sekitar 15 kali dalam 9 surah. Salah satunya di dalam surah Huud ayat 82,
وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهَا حِجَارَةٗ مِّن سِجِّيلٖ مَّنضُودٖ
“Dan Kami hujani mereka dengan hujan batu yang bertubi-tubi.”
Lalu, untuk kata الغيث bermakna hujan yang merupakan pembawa kebaikan. Kata ini disebutkan 6 kali dalam 5 surah. Salah satunya dalam surah Asy Syura ayat 28,
وَهُوَ ٱلَّذِي يُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ مِنۢ بَعۡدِ مَا قَنَطُواْ وَيَنشُرُ رَحۡمَتَهُۥۚ وَهُوَ ٱلۡوَلِيُّ ٱلۡحَمِيدُ
“Dan Dia-lah Allah yang menurunkan hujan sesudah mereka manusia berputus asa, dan Dia menyebarkan Rahmat-Nya, Dia maha melindungi dan maha terpuji.”
So, mari kita bahas tentang hujan yang penuh kebaikan ini! (◍•ᴗ•◍)❤
Hujan memberikan banyak-banyak kebaikan pada orang yang beriman
Bagi orang beriman, Allah memberikan empat hal melalui hujan. Penasaran? Check this out •ᴗ•
>>> hujan itu..
Kesatu, Menyucikan hati -`♡´-
Kedua, Menguatkan hati ⋆˙⟡♡
Ketiga, Menghilangkan gangguan setan ૮ ˙Ⱉ˙ ა
Keempat, Mengokohkan pijakan ˗ˏˋ ★ ˎˊ˗
Empat hal ini didasari oleh firman-Nya. Allah berfirman dalam QS. Al-Anfāl ayat 11,
إِذۡ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةٗ مِّنۡهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيۡكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذۡهِبَ عَنكُمۡ رِجۡزَ ٱلشَّيۡطَٰنِ وَلِيَرۡبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمۡ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلۡأَقۡدَامَ
“Dan ingatlah saat Allah menjadikan kamu mengantuk dalam peperangan itu (Badr) sebagai suatu penentram untuk hatimu dari Nya, dan saat itu Dia menurunkan hujan dari langit yang dengan nya untuk mensucikan hatimu, menghilangkan darimu dekil-dekil ganguan setan, juga menguatkan hatimu, serta memperkokoh pijakan kakimu.”
STOP ngomong bahwa hujan turun karena ini, itu, A B C D dst! (๑•̀ ᴖ •́)૭ Hujan turun dari Allah. Dia yang Maha Menentukan segala bentuk tujuan dari turunnya hujan tersebut.
Ini nih salah satu penguat bahwa Allah-lah yang menurunkan hujan itu! Allah berfirman,
أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَسَالَتۡ أَوۡدِيَةُۢ بِقَدَرِهَا
“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya…” (QS. Ar-Ra‘d: 17)
Hujan dapat membuat seseorang beriman, dan disaat yang sama, menjadi kafir?!
Kok bisa?!
Dari Zahid Al juhani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada satu pagi, ada di antara hamba Ku yang beriman dan kafir. Orang yang ia berkata, kita di beri hujan dengan karunia Allah dan Rahmat nya, itulah orang yang beriman kepada Ku dan kafir kepada bintang-bintang.
Sedangkan orang yang mengatakan, kita diberi hujan karena bintang ini dan ini, maka itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena, ketentuan datangnya hujan ditentukan hanya oleh Allah. Berikut ayatnya,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman menjelaskan lima hal ghaib yang Dia sendiri yang tahu hal itu,
إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡأَرۡحَامِۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٞ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٖ تَمُوتُۚ …. ٣٤
“Di sisi Allah saja ilmu tentang hal ghaib itu, baik terkait dengan waktu hari kiamat, ilmu tentang turunnya hujan, dan Dia saja yang tau terkait rahim, dan tidak lah seorang itu tau apa yang dikerjakan esok, serta tidak pula ada seorang pun yang akan tau di bumi yang mana ia akan mati.” (QS. Luqmān: 34)
Salah satu waktu mustajab dalam berdoa: when the rain comes! ☔☕︎
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
و نزول الغيث.
“Dan berdoa di saat turun hujan.” (HR. Baihaqi)
Satu lagi, hadits yang menerangkan bahwa hujan adalah waktu terbaik dalam berdoa adalah sebagai berikut.
Dari Sahl bin Sa’d rahimahullah, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078)
Ssst, jangan lupa ucapkan doa ini ketika turun hujan, ya!
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
“Allahumma shoyyiban naafi’aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].” ₊˚⊹♡
Semoga Allah mudahkan aku, kamu, dan kita semua untuk memanfaatkan kesempatan emas ketika hujan ini, agar dapat sebanyak-banyaknya berdzikir kepada Allah •ᴗ• Aamiin allahumma aamiin
With Love,
Anna Rain (づ๑•ᴗ•๑)づ♡
[footnote]
sources:
Ustadz Abu Abd Rahman bin Muhammad Suud Al Atsary حفظه الله تعالى dalam grup WhatsApp Sabilul Khayr Al-Ibana (SKAI) Akhwat